MENDARAS
DOA
Oleh: Lin Hana FAM879M**
Malam
itu
Entah
itu malam dari malam ke berapa
Aku
gigil mendaras doa
Menyusur
ribuan takbir; ribuan dzikir
Di
remang malam
Di
gelap getar
Hingga
meresap ke langit-langit Tuhan
Di
sana, dalam dzat-MU
Tak
mampu aku terka
Engkau
yang senantiasa bergerak lamban
Mendekte
aku menakar sesal
Menakar
luka
Menakar
perih
Dari
timbunan dosa-dosa
Dari
dekat
Dari
jauh
Engkau
tahu, aku telah lama bangun dari airmata
Airmata
yang kerap mendesirkan cerita-cerita
Lembab
Di
punggung kamar-kamar kota
Dan
bila segala itu aku ingat
Meleburlah
aku
Dalam
kesepianku yang tak sudah-sudah
Melesatkan
butir-butir nestapa
Ke
bilik-bilik wajah sajadah
Karena
itu, saat ini, aku ingin merapat
Aku
ingin mendekap
Aku
ingin larut dalam perjumpaan dengan-MU
Di
suatu malam
Kala
manusia-manusia-MU memilih lelap
**Penulis
adalah anggota FAM dari Jember.
Annuqayah
Lubangsa, Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar