Glitter Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 22 September 2012

Ulasan Puisi “Sunyimu Tawar Sepiku” Karya Lin Hana (FAM Jember)

Ulasan Puisi “Sunyimu Tawar Sepiku” Karya Lin Hana (FAM Jember)

Setidaknya dalam menulis puisi, kita harus paham bagaimana majas, rima, kata, frase atau hubungan kalimat dalam menulis. Tentu saja harus membaca, mengerti dan paham akan sebuah puisi, dari mana ia dimulai dan diakhiri. Sebuah puisi membutuhkan imajinasi dan idiom yang akan dipungut dalam realitas keseharian dan akan menimbulkan makna yang mendalam. Keseluruhannya adalah pengalaman yang mengkristal dimediasi oleh realitas.

Selasa, 18 September 2012

Ingin Terkenal dan Kaya? Menulislah!

Ingin Terkenal dan Kaya? Menulislah!

Oleh: Dianing Widya Yudhistira
Mengapa Menulis?
Pernahkah Anda memiliki keinginan untuk dikenal orang banyak, memiliki rumah sendiri, memiliki mobil bagus, juga jalan-jalan ke berbagai kota bahkan negara? Semua itu hanya bisa diwujudkan dengan bekerja keras. Salah satunya dengan menulis. Mengapa? Menulis juga salah satu kegiatan yang menghasilkan uang, dan bisa dijadikan profesi. Artinya menulis bukan lagi sekedar hobi.
Banyak penulis yang kemudian menjadi terkenal dan kemudian kaya raya. Kalau di Indonesia, kita mengenal Habiburrahman El Sirazy, Andrea Hirata, Ayu Utami, dan lain-lain. Di luar negeri, misalnya ada Dan Brown dan JK Rowlling. Sebelum menulis, nama-nama itu bukan siapa-siapa. Mereka bukan orang terkenal.
JK Rowling, misalnya, sebelumnya hidup sangat sederhana. Untuk menghemat listrik di rumahnya, ia memilih menulis di kafe. Tapi, tahukah Anda berapa kekayaan JK Rowling kini?  Sungguh fantastis: US $ 1 miliar! Ia menjadi salah satu orang terkaya di Inggris, bahkan di dunia. Asyik kan? Anda mau? Pasti mau dong. Saya juga mau. Kalau mau, mengapa tidak langsung memulai menulis?

Menulis, Belajar dari Alam

Menulis, Belajar dari Alam

BELAJAR DARI ALAM
Oleh Muhammad Subhan*)
“Alam terkembang jadi guru”, demikian filosofi Minangkabau yang cukup populer. Artinya, alam memberikan banyak inspirasi kepada kita untuk belajar. Alam adalah guru paling bijaksana, ia selalu memberi, tidak suka memarahi, apalagi membenci.
Nabi Ibrahim a.s., ketika mencari Tuhan, ia melihat bulan purnama yang bersinar terang di malam hari. Ibrahim menganggap bulan adalah Tuhan karena memberi penerangan di tengah gelapnya malam. Namun, ketika pagi datang menjelang, kemudian matahari terbit dengan sinarnya yang lebih terang benderang, kesimpulan Ibrahim pada bulan berubah, kemudian menganggap matahari itulah Tuhan yang maha besar.
Apa yang diharapkan Ibrahim pada matahari ternyata tidak memberi kepuasan batin kepadanya tentang Tuhan. Sebab, ketika senja datang menenggelamkan matahari, Ibrahim pun berpikir mustahil Tuhan menghilang. Masa-masa pencarian Tuhan ini membawa Ibrahim pada pergulatan pemikiran yang sangat panjang. Lalu sampailah ia pada suatu kesimpulan bahwa apa yang dilihatnya itu adalah benda-benda yang memiliki Pencipta (Khaliq) yang tak bisa dilihat, tak bisa digambarkan bentuknya, namun bisa dirasakan keberadaannya. Pencipta (Khaliq) inilah yang menjadi tujuan pencarian Ibrahim. Tuhanlah yang menciptakan alam yang luas dan indah ini.

Memberilah, meskipun hanya seuntai Do’a

Memberilah, meskipun hanya seuntai Do’a

Seorang pria separuh baya berjalan menapaki ramainya kendaraan yang berlalu lalang. Diantara keramaian itu, di atas pundaknya memikul sebuah meja kecil yang cukup berat. Dengan sabar ia berjalan selangkah demi selangkah dengan menanggung beratnya meja yang ntah kemana mau di antar. Kendaraan yang lewat seakan tidak mau mengalah, semua yang lewat seakan di kejar oleh sang waktu sehingga pria tersebut harus hati-hati sambil menanti dirinya cukup aman untuk menyeberangi jalanan yang cukup besar disana.
Selang waktu beberapa menit kemudian, di tengah-tengah kemacetan saya melihat seorang nenek mendorong sebuah gerobak berisikan mainan anak-anak yang terbuat dari plastik. Suara gerobak yang di dorongnya seakan menunjukkan bahwa dirinya harus keras terhadap dunia. Untaian langkahnya tidak seperti para pedagang-pedagang yang saya lihat, langkah demi langkahnya seakan penuh dengan makna, penuh dengan harapan agar barang dagangannya dapat terjual.

Menemukan dan Memenej Ide

Menemukan dan Memenej Ide


Oleh Syamsuwal Qomar*)
Idea is a feat of association (Ide ialah keberhasilan dari penyatuan).
“Aduh, lagi nggak ada ide nih.” Mungkin ini curhat yang paling “hot” di antara seluruh penggiat kreativitas menulis. Bayangkan saat Anda dituntut harus kreatif, menulis sesuatu misalnya, sebagai pekerjaan jurnalistik, update tulisan agar blog anda SEO friendly, atau tugas artikel dalam kuliah. Eh, ide yang dinanti tak kunjung tiba. Kenapa juga harus dinanti? He-he-he. Lalu? Apa yang mestinya dilakukan?

Ya, mungkin kita harus bikin kopi dulu, atau menghabiskan beberapa batang rokok, menunggu inspirasi datang. Ha-ha-ha.

Kaya dengan (Menulis) Buku, Mengapa Tidak?

Kaya dengan (Menulis) Buku, Mengapa Tidak?

Banyak orang kurang, bahkan tidak, percaya bahwa kekayaan dapat diperoleh dengan jalur nonprofesi. Banyak orang hanya memercayai bahwa kekayaan hanya dapat diperoleh dengan bekerja secara fisik sebagai karyawan dan atau pekerja lainnya. Sesungguhnya ada sebuah profesi yang dapat ditekuni dan dapat menghasilkan kekayaan tanpa batas tanpa diikuti kegiatan fisik. Profesi itu adalah menulis buku.

Kemarin (Senin, 28 Mei 2012), saya masih terlibat aktif dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan di Kota Solo. Di sela-sela kegiatan, saya tetap berusaha meluangkan waktu untuk menulis dan menulis. Entahlah, saya begitu senang menulis. Seakan menulis itu telah menjadi sebuah kegiatan yang tak terpisahkan. Jika tak menulis barang sehari, rasanya jariku terasa sakit dan kepala serta pikiran terasa buntu. Buntutnya, saya pusing dan sulit tidur. Namun, saya dapat tidur pulas usai menulis beban pikiran tersebut.

Cinta dan Waktu

Cinta dan Waktu

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan, dsb. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu, dan air laut tiba-tiba naik, akan menenggelamkan pulau tersebut. Semua penghuni mulai cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Cinta mulai kebingungan, karena ia tidak dapat berenang dan tidak memiliki perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk mencoba mencari pertolongan. Sementara itu, air makin naik membasahi kaki cinta.
Tak lama kemudian, Cinta melihat Kekayaan sedang mendayung perahu. “Kekayaan, Kekayaan, tolong aku”, teriak Cinta. “Aduh maaf cinta, perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu, nanti perahuku tenggelam. Lagipula tidak ada lagi tempat bagimu di perahu ini”, kata Kekayaan. Lalu kekayaan kembali bergegas mendayung perahunya untuk pergi. Cinta merasa sedih sekali.

Kunci Sukses Penulis Sukses

Kunci Sukses Penulis Sukses

Benarkah menulis itu sulit? Ah, siapa yang bilang? Apa Anda sudah mulai menulis? Oh, belum? Bagaimana mau jadi penulis kalau tidak pernah menuliskannya? Menulislah segera! Bagus-tidaknya tulisan Anda itu pasal ke-17. Pasal pertama adalah Anda segera duduk dan menulis. Tulislah apa saja yang Anda suka. Terus dan terus. Tekuni itu. Sampai Anda benar-benar ahli di bidang yang Anda tulis.

Apa asyiknya jadi penulis dan apa kunci suksesnya? Nah, simak kunci sukses penulis sukses berikut ini. Amalkanlah:
sss

Cerita Motivasi : Kisah si Tukang Kayu

Cerita Motivasi si Tukang KayuAlkisah, seorang Tukang Kayu yang merasa sudah tua dan berniat untuk pensiun dari profesinya sebagai Tukang Kayu yang sudah ia jalani selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tuanya bersama istri serta anak cucunya. Sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja, ia sebelumnya menyadari bahwa ia akan kehilangan penghasilan rutin yang setiap bulan ia terima. Bagaimana pun itu, ia lebih merasakan dan mementingkan tubuhnya yang sudah termakan usia karena ia merasa tidak dapat lagi melakukan aktivitas seperti tahun-tahun sebelumnya.
Suatu hari, kemudian ia mengatakan rencana ingin pensiun kepada mandornya. “Saya mohon maaf Pak, tubuh saya rasanya sudah tidak seperti dulu, saya sudah tidak kuat lagi untuk menopang beban-beban berat di pundak saya saat bekerja..”.

Apa yang Membuat Anda Susah Menulis?


Oleh DP Anggi, Hamda Alfansuri, dan Hamdi Alfansuri*)

Menulis adalah hal yang menyenangkan. Pada hakikatnya menulis adalah menuangkan hasil pikiran berupa tulisan dalam bentuk kata-kata. Baik pada selembar kertas, daun, pasir, dan sebagainya. Bagi penulis pemula, mungkin ia sering dilanda berbagai konflik dalam dirinya. Ya, salah satunya mengenai permasalahan menulis. Apa yang membuat Anda susah menulis?

Dahsyatnya Manfaat Menulis untuk Dakwah

Dahsyatnya Manfaat Menulis untuk Dakwah

Nabi saw bersabda: Sesungguhnya sebagian dari penjelasan itu benar-benar sihir. (HR Bukhari).

Menulis merupakan pekerjaan yang gampang-gampang susah. Gampang dilakukan dari sisi lahiriyah yang hanya melibatkan anggota badan, mata, dan tangan, akan tetapi sangat susah untuk menghimpun dan menyampaikan sebuah ide secara lugas dan tuntas dengan didukung oleh opini yang rasional dan bukti-bukti yang faktual.

“Tak ada resep yang lebih baik menjadi penulis, kecuali dengan menulis sekarang juga.”
“Penulis yang berbakat gagal menemukan banyak alasan untuk tidak memulai tulisannya.”
“Sementara orang-orang yang berbakat sukses, selalu menemukan energi setiap kali gagal.”
“Seringkali yang membuat pena terhenti menuangkan kata adalah keinginan untuk melahirkan tulisan yang banyak disanjung orang. Sementara yang memecah kebuntuan adalah sikap apa adanya dalam menuturkan kebenaran.”

Senin, 17 September 2012

Arti Kesetiaan


i
64 Votes
Quantcast

Kisah nyata yang bagus sekali untuk contoh kita semua yang saya dapat dari millis sebelah (kisah ini pernah ditayangkan di MetroTV). Semoga kita dapat mengambil pelajaran.
Ini cerita nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia. Apa yg diutarakan beliau adalah sangat benar sekali. Silakan baca dan dihayati.
————————————————————————————————–

Membangun Sukses Dari Hal Yang Kita Sukai

Membangun Sukses Dari Hal Yang Kita Sukai


i
27 Votes
Quantcast

Alkisah ada seorang anak muda yang sangat menyukai boneka hingga ia belajar bagaimana menjadi ahli pembuat boneka. Sayangnya, anak muda ini sangat kikuk, dan guru serta murid-murid lainnya selalu berkata bahwa dia tidak punya kemampuan untuk membuat boneka, dan bahwa dia tidak akan pernah berhasil.
Meski demikian, anak muda ini tetap bisa menikmati sehingga ia tak henti-hentinya melatih diri agar berkembang. Walau sudah bekerja keras, mereka akan selalu menemukan kesalahan pada boneka-boneka buatan anak muda ini, dan akhirnya mereka pun mengeluarkan si anak muda dari pelatihan itu.

Sabtu, 22 September 2012

Ulasan Puisi “Sunyimu Tawar Sepiku” Karya Lin Hana (FAM Jember)

Ulasan Puisi “Sunyimu Tawar Sepiku” Karya Lin Hana (FAM Jember)

Setidaknya dalam menulis puisi, kita harus paham bagaimana majas, rima, kata, frase atau hubungan kalimat dalam menulis. Tentu saja harus membaca, mengerti dan paham akan sebuah puisi, dari mana ia dimulai dan diakhiri. Sebuah puisi membutuhkan imajinasi dan idiom yang akan dipungut dalam realitas keseharian dan akan menimbulkan makna yang mendalam. Keseluruhannya adalah pengalaman yang mengkristal dimediasi oleh realitas.

Selasa, 18 September 2012

Ingin Terkenal dan Kaya? Menulislah!

Ingin Terkenal dan Kaya? Menulislah!

Oleh: Dianing Widya Yudhistira
Mengapa Menulis?
Pernahkah Anda memiliki keinginan untuk dikenal orang banyak, memiliki rumah sendiri, memiliki mobil bagus, juga jalan-jalan ke berbagai kota bahkan negara? Semua itu hanya bisa diwujudkan dengan bekerja keras. Salah satunya dengan menulis. Mengapa? Menulis juga salah satu kegiatan yang menghasilkan uang, dan bisa dijadikan profesi. Artinya menulis bukan lagi sekedar hobi.
Banyak penulis yang kemudian menjadi terkenal dan kemudian kaya raya. Kalau di Indonesia, kita mengenal Habiburrahman El Sirazy, Andrea Hirata, Ayu Utami, dan lain-lain. Di luar negeri, misalnya ada Dan Brown dan JK Rowlling. Sebelum menulis, nama-nama itu bukan siapa-siapa. Mereka bukan orang terkenal.
JK Rowling, misalnya, sebelumnya hidup sangat sederhana. Untuk menghemat listrik di rumahnya, ia memilih menulis di kafe. Tapi, tahukah Anda berapa kekayaan JK Rowling kini?  Sungguh fantastis: US $ 1 miliar! Ia menjadi salah satu orang terkaya di Inggris, bahkan di dunia. Asyik kan? Anda mau? Pasti mau dong. Saya juga mau. Kalau mau, mengapa tidak langsung memulai menulis?

Menulis, Belajar dari Alam

Menulis, Belajar dari Alam

BELAJAR DARI ALAM
Oleh Muhammad Subhan*)
“Alam terkembang jadi guru”, demikian filosofi Minangkabau yang cukup populer. Artinya, alam memberikan banyak inspirasi kepada kita untuk belajar. Alam adalah guru paling bijaksana, ia selalu memberi, tidak suka memarahi, apalagi membenci.
Nabi Ibrahim a.s., ketika mencari Tuhan, ia melihat bulan purnama yang bersinar terang di malam hari. Ibrahim menganggap bulan adalah Tuhan karena memberi penerangan di tengah gelapnya malam. Namun, ketika pagi datang menjelang, kemudian matahari terbit dengan sinarnya yang lebih terang benderang, kesimpulan Ibrahim pada bulan berubah, kemudian menganggap matahari itulah Tuhan yang maha besar.
Apa yang diharapkan Ibrahim pada matahari ternyata tidak memberi kepuasan batin kepadanya tentang Tuhan. Sebab, ketika senja datang menenggelamkan matahari, Ibrahim pun berpikir mustahil Tuhan menghilang. Masa-masa pencarian Tuhan ini membawa Ibrahim pada pergulatan pemikiran yang sangat panjang. Lalu sampailah ia pada suatu kesimpulan bahwa apa yang dilihatnya itu adalah benda-benda yang memiliki Pencipta (Khaliq) yang tak bisa dilihat, tak bisa digambarkan bentuknya, namun bisa dirasakan keberadaannya. Pencipta (Khaliq) inilah yang menjadi tujuan pencarian Ibrahim. Tuhanlah yang menciptakan alam yang luas dan indah ini.

Memberilah, meskipun hanya seuntai Do’a

Memberilah, meskipun hanya seuntai Do’a

Seorang pria separuh baya berjalan menapaki ramainya kendaraan yang berlalu lalang. Diantara keramaian itu, di atas pundaknya memikul sebuah meja kecil yang cukup berat. Dengan sabar ia berjalan selangkah demi selangkah dengan menanggung beratnya meja yang ntah kemana mau di antar. Kendaraan yang lewat seakan tidak mau mengalah, semua yang lewat seakan di kejar oleh sang waktu sehingga pria tersebut harus hati-hati sambil menanti dirinya cukup aman untuk menyeberangi jalanan yang cukup besar disana.
Selang waktu beberapa menit kemudian, di tengah-tengah kemacetan saya melihat seorang nenek mendorong sebuah gerobak berisikan mainan anak-anak yang terbuat dari plastik. Suara gerobak yang di dorongnya seakan menunjukkan bahwa dirinya harus keras terhadap dunia. Untaian langkahnya tidak seperti para pedagang-pedagang yang saya lihat, langkah demi langkahnya seakan penuh dengan makna, penuh dengan harapan agar barang dagangannya dapat terjual.

Menemukan dan Memenej Ide

Menemukan dan Memenej Ide


Oleh Syamsuwal Qomar*)
Idea is a feat of association (Ide ialah keberhasilan dari penyatuan).
“Aduh, lagi nggak ada ide nih.” Mungkin ini curhat yang paling “hot” di antara seluruh penggiat kreativitas menulis. Bayangkan saat Anda dituntut harus kreatif, menulis sesuatu misalnya, sebagai pekerjaan jurnalistik, update tulisan agar blog anda SEO friendly, atau tugas artikel dalam kuliah. Eh, ide yang dinanti tak kunjung tiba. Kenapa juga harus dinanti? He-he-he. Lalu? Apa yang mestinya dilakukan?

Ya, mungkin kita harus bikin kopi dulu, atau menghabiskan beberapa batang rokok, menunggu inspirasi datang. Ha-ha-ha.

Kaya dengan (Menulis) Buku, Mengapa Tidak?

Kaya dengan (Menulis) Buku, Mengapa Tidak?

Banyak orang kurang, bahkan tidak, percaya bahwa kekayaan dapat diperoleh dengan jalur nonprofesi. Banyak orang hanya memercayai bahwa kekayaan hanya dapat diperoleh dengan bekerja secara fisik sebagai karyawan dan atau pekerja lainnya. Sesungguhnya ada sebuah profesi yang dapat ditekuni dan dapat menghasilkan kekayaan tanpa batas tanpa diikuti kegiatan fisik. Profesi itu adalah menulis buku.

Kemarin (Senin, 28 Mei 2012), saya masih terlibat aktif dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan di Kota Solo. Di sela-sela kegiatan, saya tetap berusaha meluangkan waktu untuk menulis dan menulis. Entahlah, saya begitu senang menulis. Seakan menulis itu telah menjadi sebuah kegiatan yang tak terpisahkan. Jika tak menulis barang sehari, rasanya jariku terasa sakit dan kepala serta pikiran terasa buntu. Buntutnya, saya pusing dan sulit tidur. Namun, saya dapat tidur pulas usai menulis beban pikiran tersebut.

Cinta dan Waktu

Cinta dan Waktu

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan, dsb. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu, dan air laut tiba-tiba naik, akan menenggelamkan pulau tersebut. Semua penghuni mulai cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Cinta mulai kebingungan, karena ia tidak dapat berenang dan tidak memiliki perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk mencoba mencari pertolongan. Sementara itu, air makin naik membasahi kaki cinta.
Tak lama kemudian, Cinta melihat Kekayaan sedang mendayung perahu. “Kekayaan, Kekayaan, tolong aku”, teriak Cinta. “Aduh maaf cinta, perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu, nanti perahuku tenggelam. Lagipula tidak ada lagi tempat bagimu di perahu ini”, kata Kekayaan. Lalu kekayaan kembali bergegas mendayung perahunya untuk pergi. Cinta merasa sedih sekali.

Kunci Sukses Penulis Sukses

Kunci Sukses Penulis Sukses

Benarkah menulis itu sulit? Ah, siapa yang bilang? Apa Anda sudah mulai menulis? Oh, belum? Bagaimana mau jadi penulis kalau tidak pernah menuliskannya? Menulislah segera! Bagus-tidaknya tulisan Anda itu pasal ke-17. Pasal pertama adalah Anda segera duduk dan menulis. Tulislah apa saja yang Anda suka. Terus dan terus. Tekuni itu. Sampai Anda benar-benar ahli di bidang yang Anda tulis.

Apa asyiknya jadi penulis dan apa kunci suksesnya? Nah, simak kunci sukses penulis sukses berikut ini. Amalkanlah:
sss

Cerita Motivasi : Kisah si Tukang Kayu

Cerita Motivasi si Tukang KayuAlkisah, seorang Tukang Kayu yang merasa sudah tua dan berniat untuk pensiun dari profesinya sebagai Tukang Kayu yang sudah ia jalani selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tuanya bersama istri serta anak cucunya. Sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja, ia sebelumnya menyadari bahwa ia akan kehilangan penghasilan rutin yang setiap bulan ia terima. Bagaimana pun itu, ia lebih merasakan dan mementingkan tubuhnya yang sudah termakan usia karena ia merasa tidak dapat lagi melakukan aktivitas seperti tahun-tahun sebelumnya.
Suatu hari, kemudian ia mengatakan rencana ingin pensiun kepada mandornya. “Saya mohon maaf Pak, tubuh saya rasanya sudah tidak seperti dulu, saya sudah tidak kuat lagi untuk menopang beban-beban berat di pundak saya saat bekerja..”.

Apa yang Membuat Anda Susah Menulis?


Oleh DP Anggi, Hamda Alfansuri, dan Hamdi Alfansuri*)

Menulis adalah hal yang menyenangkan. Pada hakikatnya menulis adalah menuangkan hasil pikiran berupa tulisan dalam bentuk kata-kata. Baik pada selembar kertas, daun, pasir, dan sebagainya. Bagi penulis pemula, mungkin ia sering dilanda berbagai konflik dalam dirinya. Ya, salah satunya mengenai permasalahan menulis. Apa yang membuat Anda susah menulis?

Dahsyatnya Manfaat Menulis untuk Dakwah

Dahsyatnya Manfaat Menulis untuk Dakwah

Nabi saw bersabda: Sesungguhnya sebagian dari penjelasan itu benar-benar sihir. (HR Bukhari).

Menulis merupakan pekerjaan yang gampang-gampang susah. Gampang dilakukan dari sisi lahiriyah yang hanya melibatkan anggota badan, mata, dan tangan, akan tetapi sangat susah untuk menghimpun dan menyampaikan sebuah ide secara lugas dan tuntas dengan didukung oleh opini yang rasional dan bukti-bukti yang faktual.

“Tak ada resep yang lebih baik menjadi penulis, kecuali dengan menulis sekarang juga.”
“Penulis yang berbakat gagal menemukan banyak alasan untuk tidak memulai tulisannya.”
“Sementara orang-orang yang berbakat sukses, selalu menemukan energi setiap kali gagal.”
“Seringkali yang membuat pena terhenti menuangkan kata adalah keinginan untuk melahirkan tulisan yang banyak disanjung orang. Sementara yang memecah kebuntuan adalah sikap apa adanya dalam menuturkan kebenaran.”

Senin, 17 September 2012

Arti Kesetiaan


i
64 Votes
Quantcast

Kisah nyata yang bagus sekali untuk contoh kita semua yang saya dapat dari millis sebelah (kisah ini pernah ditayangkan di MetroTV). Semoga kita dapat mengambil pelajaran.
Ini cerita nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia. Apa yg diutarakan beliau adalah sangat benar sekali. Silakan baca dan dihayati.
————————————————————————————————–

Membangun Sukses Dari Hal Yang Kita Sukai

Membangun Sukses Dari Hal Yang Kita Sukai


i
27 Votes
Quantcast

Alkisah ada seorang anak muda yang sangat menyukai boneka hingga ia belajar bagaimana menjadi ahli pembuat boneka. Sayangnya, anak muda ini sangat kikuk, dan guru serta murid-murid lainnya selalu berkata bahwa dia tidak punya kemampuan untuk membuat boneka, dan bahwa dia tidak akan pernah berhasil.
Meski demikian, anak muda ini tetap bisa menikmati sehingga ia tak henti-hentinya melatih diri agar berkembang. Walau sudah bekerja keras, mereka akan selalu menemukan kesalahan pada boneka-boneka buatan anak muda ini, dan akhirnya mereka pun mengeluarkan si anak muda dari pelatihan itu.