LOMBA MENULIS SURAT TERBUKA TENTANG “PROSES
KREATIF, SUKA DUKA MENULIS”
Kepada:
Yth. Sahabatku Forum Aishiteru Menulis
(FAM) Indonesia
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam cinta selalu untukmu, FAM...
Subhanallah, sungguh sebuah kebahagiaan
yang tak terkira saya diberi kesempatan menulis surat di grup ini. Tahukah kau,
FAM? Saat menulis surat ini perasaan saya dag dig dug luar biasa, layaknya akan
menulis surat untuk kekasih saya. Perasaan diliputi sugesti yang aneh. Semisal,
perasaan aneh seorang gadis yang sedang jatuh cinta yang ingin menulis surat untuk
kekasihnya.
FAM, saya ingin berbagi cerita denganmu.
Saya harap FAM mau menyimaknya dengan baik. ini menyangkut kegemaran menulis
saya. Ada hal kecil yang beberapa hari kemaren membuat diri saya galau. Bukan
karena orangtua tidak merestui saya menjadi penulis melainkan karena sanak
keluarga yang lain tidak menyukai. Sebab pendapat mereka menulis adalah
pekerjaan yang kurang prospek untuk menghasilkan uang. Bahkan mereka menilai
menulis sama dengan pengangguran karena mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya
otak yang bekerja. Sikap mereka benar-benar mengganggu hati dan pikiran saya
waktu itu.
Sebagai lulusan sarjana keluarga besar
menginginkan saya memiliki pekerjaan yang “wah” agar pangkat sarjana saya
terbukti. Ah! Sungguh gila pangkat dan uang. Sudah saya jelaskan bahwa menulis
adalah bagian dari bukti sarjana saya dan gelar sarjana saya bukanlah target
yang mengharuskan saya memiliki pekerjaan yang “wah”. Tapi mereka tetap saja
meremehkan. Menganggap saya seorang sarjana yang gagal. Untunglah, orangtua
saya merestui apa yang saya pilih dan selalu mendukung serta menyemangati saya untuk
terus berkarya. Dengan restu dan dukungan itulah saya mempertahankan apa yang
saya pilih untuk hidup saya meskipun banyak pihak yang meremehkan.
Sejak itu sampai sekarang bahkan sampai
saya akan kembali pada-NYA saya akan terus menulis, menulis dan menulis untuk
diri saya, keluarga dan orang-orang yang senang dan menunggu karya-karya saya. Walaupun
tulisan saya belum dapat menembus koran lokal dan nasional, saya tidak akan berkecil
hati karena setiap apapun membutuhkan proses. Saya masih mampu menulis setiap
hari itu sudah membuat saya bahagia. Suatu hari nanti, insyaallah tulisan saya
akan menyebar diberbagai media lokal, nasional dan online. Diakui kematangan tulisannya.
Amin. Semoga FAM turut ikut mendoakan saya.
FAM, alhamdulillah, kegemaran menulis yang
saya lakukan selama ini membawa kematangan pada pribadi saya. Membawa perubahan
yang luar biasa pada diri saya yang sebelumnya tidak mau tahu pada apa yang
terjadi di sekitar saya. Sungguh, menulis membawa banyak manfaat pada hidup
saya.
FAM, saya cukupkan cerita saya sampai di
sini. Saya akan bercerita lagi pada kesempatan yang lain. Terima kasih telah
menyimak cerita saya dengan baik. Semoga apa yang telah saya ceritakan juga
memberi manfaat pada perkembangan FAM. Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salam cinta,
Lin Hana FAM879M, anggota dari Jember.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar