Glitter Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 29 Desember 2012

JEJAK SEPIMU SEPIKU


JEJAK SEPIMU SEPIKU
Oleh: Lin Hana FAM879M**

Dari jendela, kucium deras bayanganmu
Meneteskan rindu
Lalu hanyut
Di sepanjang jalan sepiku

jika aku penulis terkenal, maka aku akan…


“jika aku penulis terkenal, maka aku akan…”

Teruntuk sahabat baikku, FAM Indonesia
Di
Bumi cinta-Nya

Assalamuaaikum Wr. Wb

FAM, sahabat baikku, sebagai awal sapa yang hangat, senyum manis adalah pilihan yang tepat untukmu. Selanjutnya aku selipkan sebaris doa untukmu. Semoga langkah FAM ke depan senantiasa selalu dalam rahman dan rahim-Nya. Semakin jaya dan luas menuai manfaat bagi seluruh umat. Amin.

FAM, sahabat baikku, semoga kau selalu dikelilingi cinta dan kasih sayang sahabat-sahabat disekitarmu. Sakalangkong atas segala kehangatan kekeluargaan di forum yang kau bangun untuk aku dan sahabat FAM yang lain. Ups! FAM paham tidak akan kata sakalangkongku? Hehehe, itu Bahasa Madura yang artinya terima kasih. Aku sengaja kata sakalangkong soalnya selain ingin berbagi cerita, aku juga ingin sedikit berbagi Bahasa Madura denganmu dan sahabat-sahabat FAM yang lain (sahabat yang belum mengenal Bahasa Madura).

LOMBA MENULIS SURAT TERBUKA TENTANG “PROSES KREATIF, SUKA DUKA MENULIS”


LOMBA MENULIS SURAT TERBUKA TENTANG “PROSES KREATIF, SUKA DUKA MENULIS”
Kepada:
Yth. Sahabatku Forum Aishiteru Menulis (FAM) Indonesia

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam cinta selalu untukmu, FAM...
Subhanallah, sungguh sebuah kebahagiaan yang tak terkira saya diberi kesempatan menulis surat di grup ini. Tahukah kau, FAM? Saat menulis surat ini perasaan saya dag dig dug luar biasa, layaknya akan menulis surat untuk kekasih saya. Perasaan diliputi sugesti yang aneh. Semisal, perasaan aneh seorang gadis yang sedang jatuh cinta yang ingin menulis surat untuk kekasihnya.

Wajah dalam Hujan


Wajah dalam Hujan
Oleh: Linatul Hasanah FAM879M**

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. (kahlil Gibran).

LELAKI ITU
            Hujan deras menghentak bumi. Sederas air mata perempuanku menghakimi diriku, pagi ini. Mungkin, ini memang fatal kesalahanku. Akhir-akhir ini, sikapku tak jauh beda dengan bunglon, hewan yang mampu bersikap semaunya demi dirinya sendiri. Menit yang lalu, perempuanku masih tertawa karena leluconku. Begitu yakin pada tiap kata yang tersusun rapi dalam kalimat janji yang keluar dari bibirku. Bah! Menit berikutnya, aku malah membuatnya kuyup dalam hujan air mata yang keruh. Sungguh! Ini fatal salahku. Perempuanku lebih banyak lembab dan bengkak karena ulahku.
            “Apa aku terlalu buruk untuk menjadi perempuanmu?” Tanya perempuanku, kuyu. Hatiku menggigil, bergetar dahsyat.
            “Kau perempuan yang baik dan terhormat, bahkan terlalu sempurna untuk menjadi perempuanku.”

MENDARAS DOA


MENDARAS DOA
Oleh: Lin Hana FAM879M**

Malam itu
Entah itu malam dari malam ke berapa
Aku gigil mendaras doa
Menyusur ribuan takbir; ribuan dzikir
Di remang malam
Di gelap getar
Hingga meresap ke langit-langit Tuhan

Sabtu, 29 Desember 2012

JEJAK SEPIMU SEPIKU


JEJAK SEPIMU SEPIKU
Oleh: Lin Hana FAM879M**

Dari jendela, kucium deras bayanganmu
Meneteskan rindu
Lalu hanyut
Di sepanjang jalan sepiku

jika aku penulis terkenal, maka aku akan…


“jika aku penulis terkenal, maka aku akan…”

Teruntuk sahabat baikku, FAM Indonesia
Di
Bumi cinta-Nya

Assalamuaaikum Wr. Wb

FAM, sahabat baikku, sebagai awal sapa yang hangat, senyum manis adalah pilihan yang tepat untukmu. Selanjutnya aku selipkan sebaris doa untukmu. Semoga langkah FAM ke depan senantiasa selalu dalam rahman dan rahim-Nya. Semakin jaya dan luas menuai manfaat bagi seluruh umat. Amin.

FAM, sahabat baikku, semoga kau selalu dikelilingi cinta dan kasih sayang sahabat-sahabat disekitarmu. Sakalangkong atas segala kehangatan kekeluargaan di forum yang kau bangun untuk aku dan sahabat FAM yang lain. Ups! FAM paham tidak akan kata sakalangkongku? Hehehe, itu Bahasa Madura yang artinya terima kasih. Aku sengaja kata sakalangkong soalnya selain ingin berbagi cerita, aku juga ingin sedikit berbagi Bahasa Madura denganmu dan sahabat-sahabat FAM yang lain (sahabat yang belum mengenal Bahasa Madura).

LOMBA MENULIS SURAT TERBUKA TENTANG “PROSES KREATIF, SUKA DUKA MENULIS”


LOMBA MENULIS SURAT TERBUKA TENTANG “PROSES KREATIF, SUKA DUKA MENULIS”
Kepada:
Yth. Sahabatku Forum Aishiteru Menulis (FAM) Indonesia

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam cinta selalu untukmu, FAM...
Subhanallah, sungguh sebuah kebahagiaan yang tak terkira saya diberi kesempatan menulis surat di grup ini. Tahukah kau, FAM? Saat menulis surat ini perasaan saya dag dig dug luar biasa, layaknya akan menulis surat untuk kekasih saya. Perasaan diliputi sugesti yang aneh. Semisal, perasaan aneh seorang gadis yang sedang jatuh cinta yang ingin menulis surat untuk kekasihnya.

Wajah dalam Hujan


Wajah dalam Hujan
Oleh: Linatul Hasanah FAM879M**

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. (kahlil Gibran).

LELAKI ITU
            Hujan deras menghentak bumi. Sederas air mata perempuanku menghakimi diriku, pagi ini. Mungkin, ini memang fatal kesalahanku. Akhir-akhir ini, sikapku tak jauh beda dengan bunglon, hewan yang mampu bersikap semaunya demi dirinya sendiri. Menit yang lalu, perempuanku masih tertawa karena leluconku. Begitu yakin pada tiap kata yang tersusun rapi dalam kalimat janji yang keluar dari bibirku. Bah! Menit berikutnya, aku malah membuatnya kuyup dalam hujan air mata yang keruh. Sungguh! Ini fatal salahku. Perempuanku lebih banyak lembab dan bengkak karena ulahku.
            “Apa aku terlalu buruk untuk menjadi perempuanmu?” Tanya perempuanku, kuyu. Hatiku menggigil, bergetar dahsyat.
            “Kau perempuan yang baik dan terhormat, bahkan terlalu sempurna untuk menjadi perempuanku.”

MENDARAS DOA


MENDARAS DOA
Oleh: Lin Hana FAM879M**

Malam itu
Entah itu malam dari malam ke berapa
Aku gigil mendaras doa
Menyusur ribuan takbir; ribuan dzikir
Di remang malam
Di gelap getar
Hingga meresap ke langit-langit Tuhan